Jawaban:
Cerita singkat tentang Nabi Ayub a.s.
Nabi Ayub adalah seorang nabi yang kaya raya, ia memiliki istri yang banyak. Nabi Ayub selalu adil kepada semua Istri Istrinya. Suatu hari iblis meminta izin kepada Allah untuk menguji kesabaran Nabi Ayub. Harta yang dimiliki Nabi Ayub diambil kembali oleh Allah SWT. dan iblis membunuh semua anak nabi Ayub, tidak hanya itu saja nabi Ayub terkena penyakit dan semua istrinya mulai menjauhinya kecuali satu yang paling setia, ia adalah Rahmah. Nabi Ayub dikucilkan dari tempatnya tapi istrinya tetap mendampingi. Sampai suatu hari Istrinya Rahmah berterngkar dengan Nabi Ayub karena ia tidak mendengarkan kata Nabi Ayub. Nabi Ayub menyesal telah mngusir Istrinya, ia berdoa kepada Allah. Dan Allah mencabut ujian yang diberikan kepada Nabi Ayub. Nabi Ayub sembih dari penyakitnya dan dapat bertemu kembali dengan istrinya yang paling setia karena berkat Allah SWT.
Penjelasan: semoga ini membantu
Jawaban:
Nabi Ayub AS diceritakan sebagai pria yang kaya raya. Beliau memiliki banyak harta, mulai dari ternak hingga hasil pertanian. Bahkan, beliau juga memiliki anak dan keluarga yang banyak.
Suatu hari, Nabi Ayub diberi ujian oleh Allah SWT. Seluruh harta benda yang ia miliki diambil darinya. Selain itu, tubuhnya pun digerogoti oleh banyak penyakit sulit disembuhkan.
Dalam buku berjudul “Kisah Parah Nabi” (2015) karya Ibu Katsir, disebutkan bahwa hanya lidah dan hati Nabi Ayub saja yang tak berpenyakit. Pasalnya, ia selalu berzikir kepada Allah SWT.
Penyakit yang diderita oleh Nabi Ayub membuatnya dikucilkan oleh orang-orang di sekitarnya. Bahkan, ia pun diusir dari kampung halamannya dan tinggal di penampungan sampah. Walau demikian, istri Nabi Ayub masih setia merawatnya.
Ia merawat Nabi Ayub dengan sungguh-sungguh. Bahkan, ia pun membuang hajat Nabi Ayub tanpa sungkan. Selain itu, istri Nabi Ayub juga giat bekerja untuk memenuhi kebutuhan keluarga.
Meski diterpa banyak cobaan, tapi Nabi Ayub tetap tabah dan sabar. Beliau justru bersyukur karena masalahnya semakin membuatnya kuat dan dekat dengan Allah SWT.
Melihat ketegaran dan kesabaran Nabi Ayub, Allah SWT lantas mencabut semua cobaannya. Allah SWT memberikan kesembuhan serta mengembalikan harta Nabi Ayub yang sempat hilang. Berkat hal tersebut, seluruh keluarga Nabi Ayub pun kembali utuh dan bersatu.
Hal tersebut dijelaskan dalam surah An-Anbiya ayat 84, berikut bacaan:
فَاسْتَجَبْنَا لَهُ فَكَشَفْنَا مَا بِهِ مِنْ ضُرٍّ ۖ وَآتَيْنَاهُ أَهْلَهُ وَمِثْلَهُمْ مَعَهُمْ رَحْمَةً مِنْ عِنْدِنَا وَذِكْرَىٰ لِلْعَابِدِينَ
Artinya: ”Maka Kami pun memperkenankan seruannya itu, lalu Kami lenyapkan penyakit yang ada padanya dan Kami kembalikan keluarganya kepadanya, dan Kami lipat gandakan bilangan mereka, sebagai suatu rahmat dari sisi Kami dan untuk menjadi peringatan bagi semua yang menyembah Allah.”
Dalam sebuah hadis, Rasulullah SAW mengatakan bahwa cobaan terbesar yakni yang dipukul oleh nabi. Setelah itu, barulah orang-orang saleh. Berikut arti dari bacaan tersebut:
“Orang yang mendapatkan cobaan paling berat adalah para nabi kemudian orang-orang soleh kemudian orang-orang yang semisalnya. Seorang diuji sesuai dengan keteguhannya dalam berpegang pada agamanya. Jika ia benar-benar teguh, ia akan ditambah ujiannya.”
[answer.2.content]